Tuesday, March 3, 2015

PUISI PILIHA

CINTA YANG SEBENARNYA

Tuhan Yesus
sungguh sangat tidak mudah menjalani kehidupan ini,
karena kadang gunung yang didaki terlalu tinggi,
lembah yang dilewati terlalu dalam,
Malah kadang yang terlihat hanyalah kesia-sian saja
sia-sia menghabiskan waktu untuk bekerja
Sia-sia menghabiskan tenaga untuk hidup baik
Sia-sia menghirup udara pagi kalau nantinya masalah masih tetap ada
Tapi Tuhan Yesus
justru dalam keadaan aku merasa sia-sia,
justru Engkau membuat-Nya berguna, tidak ada yang sia-sia jika itu engkau lakukan
Untuk Aku dan kemuliaan-Mu,
bagi dunia itu mungkin sia-sia tetapi tidak buat-Ku.
Tuhan Yesus
kadang aku suka merasa aneh dengan hidup ini,
dan juga suka aneh kenapa Tuhan Yesus begitu baik?
padahal apa artinya aku bagi dunia ini...???
Namun aku yang sangat tidak berarti,
Kau buat sungguh berarti di dalam mata-Mu
Tuhan Yesus
aku bersyukur banget mengenal-Mu,

karena Engkau tiada banding-Nya dan tidak tergantikan di dalam hidupku.










Green-Nature-Wallpaper1.jpgINDAHNYA ALAM NEGERI INI
Oleh: Melyani tuti

Kicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku

Kupejamkan mataku sejenak
Kurentangkan tanganku sejenak
Sejuk , tenang , senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan        

Wahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam

Desiran angin yang berirama di pegunungan 
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga

Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, kita harus menjaganya
Agar keindahannya takkan pernah sirna




UNTUK APA
Oleh : Melyani Tuti

Untuk apa aku berdiri
Jika hanya menunggumu pergi

Untuk apa aku berhenti
Jika hanya menunggumu lari

Untuk apa aku meneduh lagi
Jika hujan telah membasahi

Untuk apa aku bernyanyi
Jika kau tak di sini

Untuk apa aku menanti
Jika kau tak kan kembali

Untuk apa aku sakit hati
Jika ku tak mampu mencintai

Untuk apa aku bermimpi
Jika ku tak sanggup memiliki

Untuk apa aku berlari
Jika hanya mengejar mati

Untuk apa aku mati
Jika hidup terasa mati

Untuk apa?
Untuk apa aku bertanya
Jika tak ada jawaban lagi


DERETAN KATA TAK TERBACA
Oleh : Melyani Tuti
Ada deretan kata
Yang penuh makna
Namun tak terbaca
Terselip di antara ribuan kalimat
Yang menyimpul di sudut bibir

Ada deretan kata
Yang teruntai indah
Bersama rasa
Penuh harap dalam ketiadaan
Pedih sembilu

Ada deretan kata
Penuh canda tawa
Menembus kehampaan
Jiwa yang bangkit dari kesunyian
Yang tak ingin beranjak lagi

Ada deretan kata
Yang mengabur
Meluruh dalam ruang dan waktu
Dalam ketidakpastian moral manusia
Dalam kebengisan norma manusia
Mengurung takdirku, takdirmu, takdir kita,
dan juga takdir mereka
Dalam penjara pedih dan luka






Aku adalah Semut
Oleh : Melyani Tuti

Aku adalah semut.
Di jalan, terjal, perang, aku sembunyi.
Di lereng, licin, curam, aku berlari.
Di jurang, dalam, sunyi, aku bernyanyi.
Ditikam, derita, sedih, aku berdiri.
Sebuah makna yang ingin kudapati,
atau kesia-siaan yang tak berujung.
Kebahagiaan,
adalah madu yang menenggelamkan semut di dalamnya.
Yang memuaskan dahaganya.
Yang memuaskan rasa laparnya.
Yang memuaskan hidupnya.
Hingga ia lupa jati diri,
lupa tentang hari-hari dimana ia selalu berdoa,
tentang harapan ibu, bapaknya,
tentang perjuangan ibu, bapaknya,
tentang otot ibu, bapaknya yang telah mengering,
sebab peluh keringat tak lagi dapat diperas lagi,
sebab peluh keringat mereka kini jadi air mata
kesedihan yang aku ratapi sendiri.

Aku,
adalah semut.
Di malam, gelap, dingin, aku mati.


DARI HATI
Karya  : melyani Tuti


dari hati aku ku ucapkan ini
hati yang tak tahu mengapa...
berpikir apa yang salah akan semua ini??
merasa tak ada seorang pun yang mengerti tentang aku

mereka berbicara seakan-akan paling tahu..!!
padahal tidak sama sekali!! 
hati.jpg
belum tentu semua bisa sama seperti yang lain

setiap orang berbeda begitupun caranya
dia berbicara seakan menganggap aku ini orang lain..
dan aku mungkin sama seperti mereka,katanya..!!

aku bukanlah dia,,
berharap ia mau mengenal ku ..
seperti ku mau tahu dia..

Tak peduli apa kata mereka.. Bahkan dirimu pun
Aku tak dengar lagi..
Selama ku yang terbaik
Walau sakit,tetap ku tempuh
Dan saat kedua kalinya..
Maka aku memilih untuk mengulangi itu

Karna selama hidupku,yang ku pelajari itu baik..!!
Dan aku tahu bahwa yang Maha Kuasa itu
Telah menyiapkan jalan yang paling manis
Dari sakit di hati ini
Aku bertrima kasih..
Karna kau semakin menguatkan aku...

Menguatkan aku untuk bertahan
Sampai kau lihat aku yang tersenyum
Karna kau yang bahagia karna aku

Dan aku yang berjalan sendiri di sini
Akan bahagia dengan dunia yang berada dekat denganku
Aku akan bangkit,dan bersinar seperti itu...




MENJADI POHON
Oleh : Melyani Tuti bersama Melyana Wanti

Aku berharap bisa menjadi Pohon
memberi udara pada yang lain
menjadi tempat tinggal bagi burung-burung
menjadi makanan bagi makhluk hidup
menjadi tempat berteduh dari panas
memberi kesegaran dan kesejukan
menguatkan tanah yang goyah
menyerap air di bumi
aku harap bisa menjadi pohon hijau
yang rindang dan tinggi besar
sehingga aku bisa menutupi bumi
dari sengatan matahari




GORESAN TINTA
Karya : Melyani Tuti

Mengisi dunia yang kosong di atas kanfas putih
Goresan tinta..
Bagai lembar yang yang kau warnai, hidup
Goresan tinta..
Kini jaman telah berubah
Goresan tinta..
Maya tak tersentuh cetak kasar
Goresan tinta..
Begitupun bentukmu
Goresan tinta..
Kau tinggal sejarah yang tergambar
Mengukir sampai ke dalam
Mengukir hidup tiada batas
Menjalin hidup tiada akhir
Menggambar jalan tak terlukiskan
GORESAN TINTA....




NASIB
Karya  : Melyani Tuti

Itulah hidup yang harus kujalani
Jauh dari segala kenyataan kesempurnaan
Katanya, ikut hati mu
Katanya, itu akan membuat ku lebih kuat
Katanya, mudah mengubah nasib  daripada sifat
Belum  aku selesai dunia malah berhenti
Jangan tanya mengapa..
Jalani semua seperti air yang masih mengalir
Jangan hiraukan waktu yang berputar
Sesederhana, hari datang menyapa hari
Sesederhana, jalan yang terbentang
Ini bukanlah pilihan
Hanya saja banyak pilihan
Dan satu...
Ingat ! tetes mata air mengalir lembut
Begitupun kasih dalam hidupku
kan selalu ada.
Ingatlah nasib...