Saturday, February 28, 2015

contoh makalah laporan penelitian proses pembuatan tape ketan

TUGAS PRAKTEK BIOLOGI
LAPORAN PENELITIAN
TENTANG
PROSES PEMBUATAN TAPE KETAN

KELAS : XII IPA 1

DUSUSUN OLEH :
MELYANI TUTI
KRISTINA NATALIA DESI
NOVIRIA TUDANG
ADRIANI LAPU LURA
NOVITRI ADA MANGAGO
SMA KATOLIK MAKALE
TAHUN AJARAN 2014/2015

KATA PENGANTAR

Pertama kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan limpaha nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan percobaan “Pembuatan Tape Ketan “.Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami prinsip fermentasi yang terjadi pada buah beras ketan .
Dalam penulisan laporan percobaan ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu,terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pengajar Mata Pelajaran Biologi kelas XII IPA1 yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan percobaan ini. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini.
Dalam penyusunan laporan percobaan ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalamankami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja telah kami lakukan. Dan kami juga sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat. Terima kasih.






                                                                                                Makale,1 Maret 2015





penulis






















DAFTAR ISI   

HALAMAN JUDUL.........................................................
KATA PENGANTAR.......................................................i
DAFTAR ISI......................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................1
1.1.Latar Belakang Masalah................................................1
.2.Permasalahan...................................................................1
1.3.Tujuan Penulisan...........................................................1
1.4.Metode Penulisan..........................................................1
1.5.Kegunaan Penulisan......................................................1
                                               
BAB II LANDASAN TEORI............................................
2.1.Pengertian Fermentasi....................................................2  
2.2.Teori-Teori yang Akan disajikan...................................2
2.3.Landasan Pembahasan Penulisan...................................2 


BAB III PROSES PENELITIAN.......................................
3.1.     Alat dan Bahan Pembuatan Tape Ketan ..................2
          3.1.1.     Metoda Penelitian.....................................................3  
          3.1.2.     Proses Penelitian.......................................................3  
3.1.3.  Hasil Penelitian.........................................................3
3.2.     Tabel Hasil Penelitian...............................................3
3.3      Gambar Hasil Penelitian Tape Ketan ......................3/4
              

BAB IV PENUTUP...............................................................
      4.1.Pembahasan Penelitian...................................................4/5
     


DAFTAR PUSAKA..............................................................5

                                                                               BAB I


PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxiiMucor sp, dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligeraSaccharomycopsis malangaPichia burtoniiSaccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.
Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya.

1.2. Permasalahan
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dibahas dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah proses fermentasi makanan itu?
2. Bagaimana proses fermentasi pada Tape Ketan ?
3. Apa kegunaan ragi dalam proses pembuatan Tape Ketan ?
4. Ada berapa macam langkah-langkah dalam proses pembuatan Tape Ketan ?

1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan percobaan ini adalah:
1. Mendeskripsikan pengertian fermentasi makanan dan menyebutkan faktor-faktor yang mendorong terjadinya fermentasi makanan pada Tape Ketan?
2. Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan Tape Ketan ?
3. Menjelaskan tujuan fermentasi makanan?
4. Menyebutkan nama jamur yang menyebabkan fermentasi pada Tape Ketan!

1.4. Metode Penulisan
Karya tulis ini dibuat dengan menggunakan metode langsung membuat tape ketan  (metode percobaan)

1.5. Kegunaan Penulisan
Hasil karya tulis ini diharapkan dapat berguna bagi sekolah khususnya dalam proses belajar mengajar serta berguna bagi masyarakat umum. Karya tulis ini juga dapat mengembangkan proses fermentasi makanan, khususnya yang terjadi Tape Ketan  dengan baik dan benar.



BAB II


LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.

2.2. Teori – teori yang akan disajikan
      Pemanfaatan Fermentasi
      Proses penelitian pada pembuatan Tape Ketan
       Kelebihan bahan makanan hasil fermentasi, dibandingkan makanan biasa yaitu muda dicerna, dapat dimanipulasi menjadi berbagai jenis makanan

2.3. Landasan Pembahasan Penulisan

Dengan adanya fermentasi, kita dapat memanfaatkan keahlian khusus untuk menghasilkan produk dan jasa atau jasa organisme untuk mengelola bahan baku menjadi bahan yang berguna / bermanfaat misalnya dalam fermentasi pembuatan tape ketan .


BAB III


PROSES PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan Pembuatan Tape Singkong
a) Alat :
1)      Baskom
2)      Panci
3)      nyiru
4)      Sendok Nasi dan sendok makan
5)      toples/ tempat fermentasi
6)      Penyaring
7)      Piring
b)Bahan :
1)      1/2 Kg Ketan
2)      2 butir ragi tape, dihaluskan
3)      1/2  gelas Gula Pasir
4)      Daun pisang untuk alas
5)      air masak 2 gelas



3.1.1. Metoda Penelitian

Penelitian biologi ini menggunakan metoda:
1. Melakukan pembuktian langsung dengan cara membuat Tape Ketan

3.2.2. Proses Penelitian
Proses penelitian adalah dengan terjun langsung membuktikan sendiri untuk membuat tape ketan:

     Langkah-langkah pekerjaan :
ü  Menyiapkan Ketan merah dan putih, kemudian mencampurnya  sebanyak 1/2  Kilogram.
ü  Membersihkan Ketan  dari padi hingga tersisa ketan  yang sudah bersih.
ü  Membersihkan ketan  yang sudah dipilih dengan air bersih.
ü  mengkukus ketan selama 30 menit, sampai ketan masak
ü  Memindahkan ketan  yang sudah masak ke atas nyiru yang dialasi daun pisang untuk didinginkan.
ü  Menghancurkan ragi hingga halus setelah itu menaburkan diatas ketan  yang sudah dingin dan di aduk hingga tercampur semua.
ü  Memasukan Ketan  kedalam toples/tempat bekal yang sudah dialasi dengan daun pisang .
ü  taburi gula di atasnya. Dan tutup rapat
ü  Setelah 3 hari dua malam tape ketan siap untuk dimakan.

Saat sudah ditutup dengan menggunakan tutup toples/bekal di sinilah terjadi proses fermentasi.


3.2.3. Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi pada tape ketan  terjadi selama 3-4 hari. Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan  terjadi ditempat yang tertutup rapat. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alcohol yang dihasilkan dari air tape .

3.3. Tabel Hasil Penelitian
Tabel Hasil Penelitian Tape Ketan
kematangan

rasa
Kadar air
Hari pertama
Kurang

-
 Belum ada
Hari kedua
Sedang
-
Sedang
Hari ketiga
Sempurna
Asam Manis
banyak


3.4.1. Gambar Hasil Penelitian Tape Ketan
                                               
                                                            Gambar 1 
(Beras Ketan  Bersih Dari Padi)
Gambar 2
 (alat dan bahan )

(Beras Ketan  yang Baru Dimasak)
Gambar 3
  
(Beras ketam  yang sudah matang)
Gambar 4

(Menyiapkan ragi tape)
Gambar 5

(Menghaluskan ragi tape)
Gambar 6
(Menaburi beras ketam  yang telah dikukus dengan ragi tape)
Gambar 7

(Beras ketan  yang telah siap dimasukkan kedalam panci)
Gambar 8
  
(Panci ditutup rapat dan dibungkus dengan kain dan didiamkan selama 4-5 hari)
Gambar 9
(teman-teman yang memegang hasil tape)

BAB IV


PENUTUP

4.1. Pembahasan Penelitian
Pembuatan tape ketan  memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tape ketan . Agar pembuatanTape Ketan  berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak . Alat-alat yang berminyak   jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasiAir yang digunakan juga harus bersih menggunakan air hujan bisa mengakibatkan tape tidak berhasil dibuat. Dalam pembuatan tape ini menghasilkan tape yang lunak dan air tape yang menggandung alkohol akibat dari fermentasi dari ragi dan jumlah berat tape yang dihasilkan juga 2 kali lipat dari bahan baku beras ketan  yang dibuat.
Dalam pembuatan tape ketan  faktor yang menunjang keberhasilan adalah sedikit banyaknya udara dan kualitas ragi yang digunakan semangkin sedikit udara yang masuk dalam proses fermentasi selama 3-4 hari akan menghasilkan ketan  yang lunak dan air yang banyak itu juga di pengaruhi oleh kualitas ragi yang digunakan.
Selama proses yang kami kerjakan tidak ada kendala yang berat karena kami melakukan pembuatan tape ketan  sesuai langkah yang kami buat sebelumnya.
Dalam proses pembuatan tape ketan  juga mempunyai mitos bahwa ”bagi perempuan yang sedang datang bulan diharapkan tidak dibolehkan membuat tape ketan  ini karena hasil yang didapatkan adalah kegagalan”. Walaupun ini tidak logis tetapi faktanya bisa terjadi.
v  Keunggulan Tape Ketan  :
Fermentasi tape dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1(tiamina) hingga tiga kali lipat. Vitamin ini diperlukan oleh system saraf ,sel otot, dansistem   pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik. Karena mengandung berbagai macam bakteri “baik” yang aman dikonsumsi, tape dapat digolongkan sebagai sumber  probiotik bagi tubuh. Cairan tape diketahui mengandung bakteri asam laktat sebanyak ± satu juta per mililiter atau gramnya.
Produk fermentasi ini diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama sistem pencernaan, karena meningkatkan jumlah bakteri dalam tubuh dan mengurangi jumlah bakteri jahat. Kelebihan lain dari tape adalah kemampuannya mengikat dan mengeluarkanaflatoksindari tubuh. Aflaktosin merupakan zat toksik  atau racun yang dihasilkan olehkapang, terutama. Toksik ini banyak kita jumpai dalam kebutuhan pangan sehari-hari, sepertikecap.
Konsums tape dalam batas normal diharapkan dapat mereduksi aflatoksin tersebut. Di beberapa Negara tropis yang mengkonsumsi singkong sebagai karbohidrat utama, penduduknya rentan menderita anemia. Hal ini dikarenakan singkong mengandungsianida yang bersifat toksik dalam tubuh manusia. Konsumsi tape dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu menghasilkan vitamin B12.
v  Kelemahan Tape Ketan
Konsumsi Tape Ketan  yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dan gangguan sistem pencernaan. Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan tape berpotensi menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan sistem imunyang terlalu lemah seperti anak-anak balita, kaum lanjut usia, atau penderita HIV. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, konsumsi Tape Ketan  perlu dilakukan secara terkendali dan pembuatannya serta penyimpanannya pun dilakukan dengan higienis.
Pembuatan Tape Ketan  adalah proses fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari makanan sampai obat-obatan. Proses fermentasi pada makanan yang sering dilakukan adalah proses pembuatan tape, tempe, yoghurt, dan tahu.
Produk fermentasi mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi penuh tetapi tidak dapat mengalami metabolisme lebih jauh tanpa oksigen atau akseptor elektron lainnya (yang lebih highly-oxidized) sehingga cenderung dianggap produk sampah (buangan). Konsekuensinya adalah bahwa produksi ATP dari fermentasi menjadi kurang effisien dibandingkan oxidative phosphorylation, di mana pirufat teroksidasi penuh menjadi karbon dioksida.
Fermentasi menghasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa bila dibandingkan dengan 36 ATP yang dihasilkan respirasi aerobik.
Walaupun fermentasi sangat membantu dalam waktu pendek dan intensitas tinggi untuk bekerja, ia tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lama pada organisme aerobik yang kompleks. Sebagai contoh, pada manusia, fermentasi asam laktat hanya mampu menyediakan energi selama 30 detik hingga 2 menit


                                                DAFTAR PUSTAKA

http://ridhorezeki.blogspot.com/2013/03/laporan-bioteknologi-pembuatan-tape.html